ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN
FISIOLOGIS
DI RUANG VK
BERSALIN
RSUD RATU
ZALECHA MARTAPURA
Pembimbing : Dwi Wahyu Astuti, Am.Keb
Disusun Oleh :
Nama :
Anna Isti Mahmiati
NIM : 032401 SO 9005
AKADEMI KEBIDANAN MARTAPURA
YAYASAN KORPRI KABUPATEN BANJAR
2011
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS
DI RUANG VK BERSALIN
RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
PENGKAJIAN DATA
Tanggal MRS : Senin, 31 Januari 2011 / Pukul 01.30 Wita
No.
RMK : 11.80.76
Tanggal
Pengkajian : Senin, 31 Januari 2011
Jam : 01.30 Wita
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. S Tn.
A
Umur : 23 tahun 21 tahun
Suku / Bangsa :
Banjar / Indonesia Banjar/ Indonesia
Agama :
Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swasta
Alamat : Jalan A. Yani Pulau Pinang Induk Kecamatan
Binuang
2. Keluhan
Utama
Ibu ingin melahirkan dan ibu merasakan mules-mules disertai keluar lendir
bercampur darah sejak pukul 13.00 tanggal 30 Januari 2011.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus Haid : ± 28 hari
Lama Haid : 7 hari
Banyaknya : 2 – 3 kali ganti pembalut perhari
Dismenorrhoe : tidak pernah
b. Riwayat Hamil Sekarang
HPHT : 28-04-2010
TP :
04-02-2011
Kehamilan Ke :
1 (satu)
Mulai merasakan gerakan janin :
pada usia kehamilan 16 minggu
4. Status Perkawinan
Kawin :
Ya
Usia perkawinan :
21 tahun
Lama perkawinan dengan suami sekarang :
2 tahun
Dengan Suami Sekarang :
ya
Istri
ke berapa dari suami sekarang :
1 (pertama)
.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
yang Lalu
Ibu belum pernah melahirkan dan ini adalah persalinan yang pertama.
6. Pemeriksaan Kehamilan
Trimester I
Pemeriksa :
Bidan
Tempat :
Bidan Praktik Swasta
Frekuensi :
1x
Keluhan :
terlambat haid dan mual
Obat-obatan :
B komplek 2x1 tablet, Antasid
2x1 tablet
Imunisasi :
belum diberikan
Penyuluhan :
§ Ibu dianjurkan oleh bidan agar makan dengan porsi sedikit tapi
sering
§ Ibu dianjurkan oleh bidan
banyak istirahat..
§ Ibu dianjurkan oleh bidan agar minum obat secara teratur dan melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada
keluhan.
Trimester
II
Pemeriksa :
Bidan
Tempat :
Puskesmas
Frekuensi :
1x
Keluhan :
ingin memeriksakan
kehamilannya dan suntik TT1
Obat-obatan :
B komplek 1x1 tablet, Vit. C 1x1
tablet, SF 1x1tablet
Imunisasi :
TT1
Penyuluhan :
§ Ibu dianjurkan oleh bidan agar makan-makanan yang bergizi seperti tahu, tempe, sayur-sayuran hijau, telur,
daging, dan buah-buahan.
§ Ibu dianjurkan oleh bidan agar minum obat teratur.
§ Ibu dianjurkan oleh bidan agar cukup istirahat dan
memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi, untuk mendapatkan suntikan
TT2 atau datang kembali jika ada keluhan.
Trimester
III
Pemeriksa :
Bidan
Tempat :
Puskesmas
Frekuensi :
2x
Keluhan :
ingin memeriksakan kehamilannya dan suntik TT2
Obat-obatan : B komplek 2x1 tablet, kalk 1x1 tablet, SF 1x1 tablet
Imunisasi :
TT2
Penyuluhan :
§ Ibu dianjurkan oleh bidan agar cukup istirahat dan makan-makanan
rendah garam dan rendah lemak, dan menjaga jumlah asupan ibu.
§ Ibu dianjurkan oleh bidan agar mempersiapkan persalinan.
§ Ibu diberitahu oleh bidan tanda-tanda bahaya kehamilan seperti: muka dan kaki
bengkak, penglihatan kabur, sakit kepala yang hebat, pergerakan janin yang
kurang, keluar darah dibagian kewanitaan, sakit perut bagian bawah yang hebat.
§ Ibu diberitahu tentang tanda-tanda
persalinan seperti: keluar lendir bercampur darah, sakit di bagian perut
menjalar sampai ke pinggang yang semakin lama semakin sakit.
- Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC (Tuberculosis),
penyakit kuning (hepatitis B), dan tidak menderita penyakit keturunan seperti
kencing manis (Diabetes Melitus), darah tinggi (hipertensi), atau jantung,
tetapi ibu menderita asma.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga ibu maupun suami tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC (Tuberculosis), penyakit kuning (hepatitis B), dan tidak menderita penyakit
keturunan seperti kencing manis (Diabetes Melitus), darah tinggi (hipertensi),
atau jantung, tetapi kelurga ibu menderita asma.
- Riwayat Kontrasepsi
Sejak menikah ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun.
- Data Biologis
a. Pola Nutrisi
Jenis makanan : nasi, lauk,
sayuran, dan buah-buahan.
Porsi makan : 1-2 piring
Frekuensi : 3x sehari
Pantangan : tidak ada
Makan Terakhir : jam 12.30 Wita
b. Personal Hygiene
Frekuensi mandi : 2
kali sehari
Frekuensi gosok gigi : 2
kali sehari
Frekuensi ganti pakaian : 2-3x
sehari
Kebersihan vulva :
ibu membersihkan vulva setiap kali BAB, BAK, dan saat ibu merasa lembab dan
saat mandi.
c. Pola Eliminasi
Saat Hamil
BAB Frekuensi : 1 kali
Warna : kuning kehitaman
Konsistensi : lembek
Masalah : tidak ada
BAK Frekuensi : 5-6 kali
Warna : kuning jernih
Bau : Pesing
Masalah : tidak ada
Sekarang
BAB terakhir :
jam 22.00
BAK terakhir :
jam 01.00
d. Pola Tidur dan Istirahat
Saat Hamil
Tidur Siang : ± 1 jam (14.00 – 15.00)
Tidur Malam : ± 7 jam ( 22.00 – 05.00)
Sekarang
Tidak ada tidur karena menahan rasa sakit dan ibu hanya istirahat berbaring
di tempat tidur.
e. Pola Seksual
Sebelum Hamil :
2 kali seminggu
Saat Hamil :
2-3 kali sebulan
Masalah :
tidak ada
f. Pola Aktivitas
Sewaktu hamil ibu melakukan pekerjaan
rumah tangga seperti memasak, menyapu. Sejak ibu merasa mules, ibu mengurangi
aktivitas dan istirahat untuk mengurangi rasa nyeri.
- Data Psikologis
a. Respon Ibu terhadap Kehamilan dan
Persalinan
Ibu sangat senang menerima kehamilannya
dan mempersiapkan persalinan ini dengan baik.
b. Respon Suami terhadap Kehamilan dan
Persalinan
Suami menerima kehamilan istrinya dan
senantiasa menemani serta membeerikan dukungan serta semangat kepada istrinya.
c. Respon Keluarga terhadap Kehamilan dan
Persalinan
Keluarga ibu mendukung dan memberikan
semangat pada ibu dalam menghadapi proses persalinannya.
- Data Sosial Budaya
Menurut adat kebiasaan dalam keluarga ibu, akan melaksanakan acara
tasmiyahan.
- Data Spiritual
Ibu senantiasa berdoa kepada Allah Swt agar dimudahkan selama proses persalinan.
II.
DATA
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Kesadaran Emosional : Cemas
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88
x/menit
Suhu : 36,9o c
Pernapasan : 24
x/menit
BB sebelum Hamil : 47 Kg
BB saat Hamil : 60 Kg
Tinggi Badan : 150 cm
Lila : 25
cm
2.
Pemeriksaan Khusus
a.
Inspeksi
Kepala :
Rambut bergelombang, berwarna hitam, dan bersih.
Muka :
Tidak terlihat oedem maupun cloasma gravidarum, dan tidak pucat.
Mata :
Bentuk simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.
Hdung :
Tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar.
Telinga :
Bersih, tidak ada serumen maupun peradangan.
Mulut :
Tidak ada stomatitis, tidak ada caries dentist, bersih, tidak pucat.
Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe, tidak ada pelebaran vena
jugularis.
Dada :
Tidak terdapat retraksi dinding dada.
Mammae :
Bentuk simetris, papilla menonjol, tidak terlihat benjolan abnormal
Abdomen :
Terlihat membesar, tidak terdapat luka sikatrik, linea alba, serta striae
gravidarum
Genitalia :
Tidak terlihat oedem dan varises, terlihat kemerahan dan sangat meregang.
Ekstremitas : Tidak terlihat oedem pada kaki, jari-jari lengkap, kuku tidak
pucat.
b.
Palpasi
Kepala :
Tidak terba benjolan abnormal.
Leher :
tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid dan limfe, tidak ada pelebaran vena
jugularis.
Mammae :
tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan..
Abdomen
· Leopold I :
Pada fundus teraba bulat, lembek, dan tidak melenting, TFU teraba 2 jari di
bawah Prosessus Xypoideus (31 cm) dan TBJ 31cm - 11 x 155 = 3100 gram.
· Leopold II :
Sebelah kiri perut ibu teraba keras, mendatar, dan memanjang (punggung kiri),
sebelah kanan ibu teraba bagian-bagian kecil janin seperti tangan dan kaki.
· Leopold III : Bagian terbawah janin terba bundar, keras, dan melenting
(presentasi kepala)
· Leopold IV :
Bagian terbawah janin, yaitu kepala sudah masuk PAP, penurunan kepala janin
3/5.
His :
4 kali dalam 10 menit sejak pukul 01.30
Durasi :
>40 detik
c.
Auskultasi
DJJ :
Frekuensi 12-11-12 (140x/menit) teratur, terdengar jelas di sebelah kiri perut
ibu.
d.
Perkusi
Pemeriksaan tidak dilakukan.
3.
Pemeriksaan Dalam (Pukul 01.30)
Pembukaan serviks : 8
cm
Penipisan serviks (portio) :
tipis dan lunak
Penurunan kepala :
Hodge II
Selaput ketuban :
utuh
Presentasi :
Kepala UUK kiri depan
Promontorium :
tidak teraba
Spina Ischiadika :
tidak teraba
4.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hemoglobin :
12,9 gr%
Golongan Darah :
A
III.
ASESSMENT
Ibu G1P0A0 hamil 40 minggu inpartu kala I fase aktif, Janin Tunggal Hidup
Intrauterin Presentasi Kepala.
IV.
PLANNING
- Membangun
hubungan baik dan saling percaya antara bidan dan ibu yaitu memberikan
pelayanan yang baik, bersikap ramah dan sopan, serta menjaga privasi ibu.
Antara ibu dan bidan sudah terjalin hubungan yang baik dan saling percaya.
- Memberitahukan
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Ibu sudah mengetahui hasil
pemeriksaan.
- Memberikan
motivasi kepada ibu denagn cara menjelaskan bahwa ibu mampu menjalani
proses persalinan sampai selesai dan menganjurkan ibu untuk berdoa. Ibu
terlihat lebih tenang dan bersemangat.
- Menganjurkan
suami ibu untuk menemani ibu selam proses persalinan agar ibu merasa
tenang karena ada yang menemani. Suami mendampingi selama proses
persalinan.
- Menyiapkan
alat dan tempat persalinan yang bersih dan steril serta sirkulasi udara
yang baik, seperti:
§ Partus set :
1 buah gunting tali pusat, 2 klem koher, 1 klem ½ koher, benang atau penjepit
tali pusat, kasa steril, kateter, gunting episiotomi, 2 pasang sarung tangan
steril, spuit 5 cc, slem/kateter delee (penghisap lendir), 2 buah kain bersih
untuk mengeringkan dan menyelimuti.
§ Bahan-bahan : partograf, pen, stetoskope, termometer, pita ukur,
fetoskop/dopler, jam, tensimeter, sarung tangan rumah tangga, larutan klorin,
washlap, celemek, masker, alas kaki tertutup, sabun cuci tangan, sikat,
perlak/underpat, kantong plastik, air mengalir, waskom klorin.
§ Heatting set : 1 buah needle holder, 2 buah pinset, 1 buah gunting
benang, 2 buah jarum heatting, catgut, sepasang sarung tangan steril, 1 buah
kain bersih, tampon.
§ Obat-obatan : oxytosin, methergin, antibiotik (cefotaxime), injeksi neo. K, Lidocaine,
dan salep mata
Manajemen Kala I, Pukul 01.30 Wita
S : Ibu mengatakan bahwa perutnya terasa
mules dan ada keluar lendir darah.
O : keadaan umum : baik, kesadaran : Compos mentis, TD : 130/80
mmHg, N : 88 x/menit, S : 36,9 o c, P : 24 x/menit. Pembukaan 8 cm,
kepala janin berada di hodge II, portio tipis dan lunak, penurunan kepala 3/5
selaput ketuban utuh, kontraksi uterus 4x dalam 10 menit lamanya >40 detik,
DJJ 140 x/menit.
A : Ibu inpartu kala I fase aktif
P :
1.
Memberitahukan
ibu hasil pemeriksaan. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2.
Menganjurkan
ibu agar tidak meneran pada saat tidak ada kontraksi karena pembukaan belum
lengkap. Ibu mengerti.
3.
Menganjurkan
ibu untuk tidur dengan posisi miring kiri untuk membantu mempercepat proses
penurunan kepala (pembukaan lengkap). Ibu mengerti.
4.
Menganjurkan
ibu untuk makan dan minum serta istirahat saat tidak ada merasa sakit agar ibu
tetap bertenaga saat proses persalinan tiba. Ibu melaksanakan anjuran yang
diberikan.
5.
Menyiapkan
baju bayi yaitu popok, baju, gurita, kaos kaki, kaos tangan, lampin, selimut,
topi, minyak telon, dan bedak. Semua perlengkapan sudah disiapkan.
6.
Memberikan
rasa nyaman kepada ibu yaitu dengan massase pada daerah sekitar pinggang ibu
untuk mengurangi rasa sakit pada saat his. Ibu merasa lebih nyaman.
7.
Melakukan
pemeriksaan dalam observasi kemajuan persalinan, meliputi: pembukaan, tuerunnya
bagian terbawah janin, kontraksi, DJJ, denyut nadi, tekanan darah, jumlah
volume urine, air ketuban, penyusupan sutura.
Jam
|
DJJ
|
Kontraksi
|
Suhu
|
TD
|
Nadi
|
Urine
|
Pembukaan
|
Ketuban
|
Penyusupan
|
Penurunan
|
01.30
|
140x/m
|
4x dlm 10 menit, lama >40 detik
|
36,9oc
|
130/80 mmHg
|
80 x/m
|
100 cc
|
8 cm
|
Utuh
|
0
|
Hodge II
(3/5)
|
02.00
|
144x/m
|
5x dlm 10 menit, lama >40 detik
|
|
130/80 mmHg
|
84 x/m
|
|
|
|
|
|
02.30
|
144x/m
|
5x dlm 10 menit, lama >40 detik
|
36,5oc
|
110/70 mmHg
|
84 x/m
|
|
10 cm
|
Jernih
|
0
|
Hodge IV
(1/5)
|
Manajemen Kala II, Pukul 02.10 Wita
S : Ibu mengatakan ada perasaan ingin sekali
buang air besar dan ibu terlihat sangat gelisah karena sakitnya semakin sering
serta merasa ingin mengedan.
O : Keadaan umum : baik, kesadaran : Compos
mentis, TD : 110/70 mmHg, N : 84 x/menit, S : 36,5 o c, P : 24
x/menit. Pembukaan 10 cm, kepala janin berada di hodge IV, portio tidak teraba,
penurunan kepala 1/5, ketuban pecah warna jernih, perineum menonjol, vuva dan
anus membuka, kontraksi uterus 5x dalam 10 menit lamanya >40 detik, DJJ 144
x/menit.
A : Ibu inpartu kala II
P :
1. Memberitahukan hasil
pemeriksaan kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan
sekarang ibu sedang dalam proses persalinan dan sebentar lagi bayi ibu akan
lahir.
2. Memnta keluarga untuk
menyiapkan posisi ibu untuk meneran pada saat his, bantu ibu dalam posisi
setengah duduk, dan pastikan ibu merasa nyaman. Posisi ibu sudah disiapkan dan
ibu merasa nyaman.
3. Mengosongkan kandung kemih ibu dengan
melakukan kateterisasi agar mempermudah penurunan kepala serta tidak menggangu
kontraksi pada proses persalinan. Kandung kemih sudah dikosongkan.
4. Meletakkan
handuk bersih diatas perut ibu dan duk steril dibawah bokong ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm. Handuk dan duk telah
diletakkan pada tempatnya.
5. Mengajarkan teknik mengedan yang baik
yaitu saat ibu merasa sakit dan ingin mengedan. Tarik nafas panjang lalu
mengedan seperti BAB sambil melihat kearah perut. Ibu mengerti dan melaksanakan
cara mengedan yang diajarkan.
6. Menawarkan kepada ibu minum saat tidak ada
kontraksi. Ibu minum diantara his.
7. Memberi dukungan dan semangat bahwa ibu
kuat untuk mengedan dan serta memberi pujian bila benar saat mengedan. Ibu
terlihat bersemangat dan meneran dengan baik
8. Melakukan proses pertolongan persalinan,
menahan perineum dengan tangan kanan dan menahan kepala bayi agar tidak terjadi
defleksi yang terlalu cepat dengan tangan kiri setelah kepala bayi lahir,
bersihkan daerah wajah dan mulutnya dengan kassa steril, periksa apakah ada
lilitan tali pusat atau tidak. Tunggu putaran paksi luar, lahirkan bahu depan
dengan menarik kepala secara hati – hati kearah bawah lalu tarik keatas untuk
melahirkan bahu belakang dengan posisi tangan penolong biparetal. Menyangga
kepala, leher dan bahu janin dengan tangan kanan, susuri badan sampai kaki lalu
jepit kedua pergelangan kaki dengan tangan kiri, sehingga lahirlah bayi
seluruhnya pukul 02.35 Wita, jenis
kelamin laki – laki, BB 3200 gram, PB 49 cm, dengan apgar score 9.10.10, bayi
menangis spontan dan langsung ditangani oleh petugas perinatalogi. Proses
persalinan sudah dilakukan dan bayi langsung ditangani.
Manajemen Kala III, Pukul 02.40 Wita
S : Ibu mengatakan merasa mules pada perut
bagian bawah.
O : Keadaan umum : baik, kesadaran : Compos
mentis, TD : 110/70 mmHg, N : 84 x/menit, S 36,5 o c, P : 24
x/menit, uterus membulat, TFU setinggi pusat, uterus berkontraksi dengan baik,
tali pusat memanjang dan keluar darah secara tiba-tiba.
A : Ibu masuk Kala III
P :
1. Melakukan pemeriksaan pada perut ibu
apakah ada kemungkinan janin lain, dan memastikan kontraksi uterus baik. Perut
tidak teraba janin lain dan uterus berkontraksi baik
2. Melakukan manajemen aktif kala III dengan
memberikan injeksi oksitosin 10 unit IM pada paha kanan 1/3 luar bagian atas.
Ibu sudah diberi injeksi oksitosin.
3. Melihat adanya tanda-tanda pelepasan plasenta
yaitu uterus membulat, tali pusat memanjang dan keluarnya semburan darah secara
tiba- tiba. Terlihat adanya pelepasan plasenta.
4. Memindahkan klem pada 5 – 10 cm didepan
vulva. Klem sudah dipindahkan.
5. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
( PTT ) saat kontraksi tangan kanan memegang klem dan regangkan tali pusat
dengan hati-hati. Sedangkan tangan kiri menekan uterus menekan supra pubic ibu
melakukan PTT sampai ada tanda – tanda pelepasan plasenta, maka minta ibu
sedikit meneran, sementara tangan kanan
menarik tali pusat kearah bawah kemudian keatas sesuai dengan kurva
jalan lahir, sehingga plasenta tampak pada vulva. Pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah jarum jam untuk membantu pengeluaran plasenta
dan mencegah robekan selaput plasenta. Plasenta lahir spontan lengkap dengan
selaputnya pukul 02.40 Wita. PTT sudah dilakukan, plasenta sudah lahir.
6. .Melakukan massase fundus selama 15 detik
dengan tangan kiri segera setelah plasenta lahir agar kontraksi uterus baik dan
tidak terjadi perdarahan yang abnormal. Massase sudah dilakukan
7. Memastikan kembali apakah ada bagian
plasenta yang tertinggal dan membersihkan gumpalan–gumpalan darah yang masih
ada dalam saluran vagina ibu agar menghindari terjadinya perdarahan yang
abnormal. Pemeriksaan telah dilakukan.
8. Mengobservasi jumlah perdarahan kala III.
Jumlah perdarahan 100 cc.
Manajemen Kala IV, Pukul 02.45
S : Ibu
merasa baik-baik saja tetapi sedikit lelah dan merasa nyeri pada daerah
vaginanya.
O : Keadaan
umum : baik, kesadaran : Compos mentis, TD : 110/70 mmHg, N : 88 x/menit, S
36,9 o c, P : 24 x/menit, uterus berkontraksi baik, TFU 3 jari di
bawah pusat, terdapat laserasi jalan lahir di daerah otot dan kulit perineum
(derajat 2)
A : Ibu
masuk Kala IV
P :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
ibu. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Massase fundus agar kontraksi uterus baik.
Massase sudah dilakukan.
3. Memberitahukan ibu terjadi robekan di
sekitar jalan lahir dan perlu dilakukan penjahitan yang sebelumnya sudah di
anastesi. Ibu telah diberitahu dan penjahitan telah dilakukan.
4. Melakukan eksplorasi pada jalan lahir
untuk membersihkan sisa stolsel (darah bekuan nifas). Eksplorasi sudah
dilakukan.
5. Membersihkan daerah vuva, perineum, anus,
bokong, dan daerah sekitar yang terkena percikan darah. Daerah genitalia ibu
sudah bersih.
6. Membantu ibu untuk mengenakan baju, sarung
bersih, serta mengatur posisi ibu agar
merasa lebih nyaman. Baju ibu telah dikenakan dan posisi ibu telah diatur.
7. Melepaskan sarung tangan dan merendam
alat-alat ke dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit, kemudian dicuci dan di
bilas dengan air. Alat telah dibersihkan.
8. Mengobservasi kala IV, yaitu kontraksi dan
perdarahan. Kontraksi baik dan perdarahan kala IV +100 cc.
Jam
|
TD
|
Nadi
|
Suhu
|
Pernapasan
|
TFU
|
Kontraksi
|
Urine
|
Perdarahan
|
02.45
|
110/70 mmHg
|
88 x/m
|
36,9 oc
|
24 x/m
|
3 jari di bawah pusat
|
Baik
|
+ 200 cc
|
+ 50 cc
|
03.00
|
110/70 mmHg
|
88 x/m
|
|
24 x/m
|
3 jari di bawah pusat
|
Baik
|
|
|
03.15
|
110/70 mmHg
|
88 x/m
|
|
24 x/m
|
3 jari di bawah pusat
|
Baik
|
|
|
03.30
|
110/80 mmHg
|
88 x/m
|
|
24 x/m
|
3 jari di bawah pusat
|
Baik
|
+ 50 cc
|
|
04.00
|
110/70 mmHg
|
88 x/m
|
36,8 oc
|
24 x/m
|
3 jari di bawah pusat
|
Baik
|
|
+ 50 cc
|
04.30
|
110/70 mmHg
|
88 x/m
|
|
24 x/m
|
3 jari di bawah pusat
|
Baik
|
|
|
9. Mendokumentasikan semua asuhan yang
diberikan ke dalam asuhan kebidanan dan mencatat kemajuan persalinan pada
lembar partograf. Asuhan yang diberikan telah didokumentasikan ke dalam asuhan
kebidanan dan kemajuan persalinan diisi pada lembar partograf.
LANDASAN TEORI
PERSALINAN
A. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan
atau kekuatan sendiri (Manuaba 1998).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan
ari ), yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim, melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain ( Sinopsis obstetri, Prof. Dr. Rustam mochtar, MPH )
B. Bentuk Persalian
1. Persalinan
spontan
Bila
persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
2.
Persalinan buatan
Bila
persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya vakum ekstraksi.
3.
Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan
Rangsangan, seperti pemberian oksitosin atau prostaglandin.
C. Menurut Tua Kehamilan
-
Abortus, yaitu pengeluaran buah kehamilan sebelum
kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gram.
-
Partus imaturus, yaitu pengeluaran buah kehamilan antara
22 minggu dan 28 minggu dan
28 minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram.
-
Partus prematurus, yaitu dengan pengeluaran buah
kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi dengan berat badan antara
1000 gram dan 2499 gram.
-
Partus matures atau partus aterm, yaitu pengeluaran
buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500
gram atau lebih.
-
Partus posmaturus atau partus serotinus, yaitu
pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
a.
Power
HIS
Kontraksi Otot dinding rahim
Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan
mengedan.
b.
Passanger
Janin dan plasenta.
c.
Passage
Jalan lahir lunak dan jalan lahir keras
(tulang)
E. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan
1.
Teori penurunan hormon
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi
penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai
penenang obat-obat polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul his bila kadar progesteron menurun.
2. Teori
plasenta menjadi tua
Menyebabkan turunnya
kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal
ini akan menimbulkan kontraksi rahim
3.
Teori Destensi Rahim
Rahim yang menjadi
besar dan meregang menyebabkan iskema otot-otot rahim, sehingga mengganggu
sirkulasi utero-plasenter.
4.
Teori Iritasi Mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglian servikale, bila ganglion ini
digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin dan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi Partus
Amniotomi, induksi.
F. Fase-Fase dalam Persalinan
Proses persalinan terbagi dalam 4 kala,
yaitu:
Ø Kala I :
Mulai dari serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm (lengkap).
a.
Fase
Laten, berlangsung selama 8 jam, mencapai ukuran diameter 3 cm.
b.
Fase
Aktif, terbagi 3 fase yaitu
« Fase akselerasi, dalam waktu 2 jam
pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
« Fase dilatasi maksimal, dalam waktu 2 jam
pembukaan 4 cm menjadi 9 cm.
« Fase deselerasi, dalam waktu 2 jam
pembukaan 9 cm menjadi 10 cm.
Fase ini terdapat perbedaan antara primigravida
dan multigravida, yaitu:
Primigravuida : OUI membuka sehingga serviks mendatar dan
menipis kemudian OUE membuka dan berlangsung 13-14 jam.
Multigravida : OUI dan OUE membuka serta penipisan dan
pendataran serviks terjadi dalam waktu bersamaan, berlangsung 6-7 jam.
Ø Kala II
Kala pengeluaran janin, his
terjadi lebih kuat dan lebih cepat 2-3 menit sekali. Pada primigravida kala II
berlangsung 3 jam dan pada multigravida 1 jam.
Ø Kala III
Kala pengeluaran plasenta.
Lepasnya plasenta 6-15 menit setelah bayi lahir disertai pengeluaran darah,
ditandai dengan uterus teraba keras dan fundus uteri ada di atas pusat.
Ø Kala IV
Kala untuk memantau
(pengawasan) selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.
G. Mekanisme Persalinan Normal
1.
Penurunan Kepala
Turunnya kepala
dapat dibagi dalam
1.
Masuknya kepala dalam pintu atas panggul
2.
Majunya kepala
2.
Fleksi
Dengan majunya kepala maka keadaan fleksi juga bertambah, keuntungannya ialah bahwa ukuran
kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir.
3.
Putaran Paksi Dalam
Pemutaran dari bagian depan sedemikian
rupa sehingga bagian terencah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah
sympisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah
ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke bawah sympisis.
4.
Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala
sampai di dasar panggul, terjadilah ekstensi atau deflekasi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu
jalan lahir pada pintu bawah pinggul mengarah ke depan dan atas, sehingga
kepala harus mengadakan ekstensi
untuk melaluinya.
5.
Putaran Paksi Luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak
memutar kembali ke arah pinggang.
6.
Expulsi
Setelah
putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah sympisis dan menjadi hypomochlion
untuk kelahiran bahu belakang, kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya
seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
H. Tujuan Asuhan Persalinan
« Memberikan dukungan emosional kepada ibu
« Mengatur posisi yang nyaman bagi ibu
« Cukup asupan cairan dan nutrisi
« Keleluasan mobilisasi, termasuk ke kamar
kecil
« Prinsip pencegahan infeksi
DAFTAR
PUSTAKA
Muchtar, Rustam.
1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sarcha, Pinem.
2009. Kesehatan Reproduksi. Jakarta.
Sastowinata,
Sulaiman. 2008. Obstetri Fisiologi.
Yogyakarta: Pustaka Cendikia.
Tim Penyusun. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan
Klinik Kesehatan Reproduksi.
Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.